UMKM Ikan Asap Wonosari Mendapat Pelatihan dari LPS Peduli dan Universitas Indonesia
Umkm.hakameru.com - Sebagai sebuah wilayah yang terletak di tepi laut utara Jawa, Demak menjadi salah satu wilayah yang menghasilkan ikan laut terbesar di Jawa Tengah. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak usaha pengolahan ikan bermunculan di wilayah tersebut termasuk di antaranya adalah pengolahan ikan asap.
Desa Wonosari di Kabupaten Demak terkenal sebagai pusat produksi ikan asap yang terkemuka di Kota Wali. Sebagai daerah pesisir, masyarakat Desa Wonosari secara turun temurun telah menghasilkan berbagai jenis ikan asap dari hasil tangkapan laut yang menjadi penghidupan utama mereka dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Para pengasap ikan di desa ini dapat mengolah bermacam jenis ikan seperti ikan tongkol, manyung, salem, pari, dan ikan lainnya. Selain dari nelayan lokal mereka juga memperoleh pasokan ikan dari Indonesia bagian timur melalui para pengepul di pulau Jawa. Agar kualitas ikan tetap terjaga, hasil tangkapan ikan disimpan dalam cold storage pelabuhan perikanan yang tersebar di wilayah Indramayu hingga Probolinggo.
Pandemi COVID-19 berdampak besar bagi para pengasap ikan di Desa Wonosari Kabupaten Demak. Banyak pasar tradisional dan restoran yang tutup sehingga permintaan ikan asap menurun drastis.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan CSEL-SKSG Universitas Indonesia bekerja sama untuk membangkitkan kembali usaha pengasapan ikan di Desa Wonosari Demak. Melalui program LPS Peduli Bakti Bagi Negeri, para pengasap diberikan pelatihan kewirausahaan digital untuk mengadopsi kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bisnis mereka.
Pelatihan untuk lima puluh orang pengasap ikan dengan tema “Membangun Wirausaha Naik Tingkat di Era Digital” diadakan selama dua hari pada 20-21 Maret 2023 bertempat di Hotel Amantis Jl. Lingkar Demak Kec. Wonosalam, Kabupaten Demak. Hal ini bertujuan agar para pengasap ikan fokus dalam mengikuti kegiatan pelatihan.
Acara pelatihan tersebut dihadiri oleh Junior Renhard Bonando Simorangkir dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Peduli Bakti Bagi Negeri, Prof. Roy Darmawan selaku Ketua Center for Strategic Entrepreneurial Leadership CSGS - Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia, Dr. Rambat Lupiyoadi selaku Ketua Panitia dan Master Trainer dari Universitas Indonesia, serta Sunarto, SE,MM selaku Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Dagkopukm Kabupaten Demak. Acara ini juga dihadiri oleh narasumber seperti Ahmad Khoirunnasihin, MM, Yose Sano, MM, dan Budi Santoso.
Selama dua hari peserta pelatihan diberikan beragam materi untuk membangun mindset dan karakter wirausaha serta mempelajari budaya dan etika kewirausahaan di era digital. Selain itu pentingnya adopsi teknologi digital bagi UMKM juga menjadi salah satu topik yang dibahas.
Tim dari Bank Jateng Syariah dan aplikasi POS Struk Aja turut hadir memberikan sosialisasi tentang perbankan dan kasir digital yang dapat menjadi penunjang usaha UMKM.
Diharapkan para UMKM pelaku pengasapan ikan dapat menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan ini serta mampu beradaptasi dengan dunia digital dengan menggunakan digital marketing agar omzet usaha naik dan usaha dapat lebih berkembang di masa depan. Program pelatihan ini juga diharapkan dapat membantu Desa Wonosari Demak mempertahankan posisinya sebagai sentra penghasil ikan asap terbesar di Jawa Tengah.
Naskah: Rambat Lupiyoadi, Editor: Budi Santoso
Desa Wonosari di Kabupaten Demak terkenal sebagai pusat produksi ikan asap yang terkemuka di Kota Wali. Sebagai daerah pesisir, masyarakat Desa Wonosari secara turun temurun telah menghasilkan berbagai jenis ikan asap dari hasil tangkapan laut yang menjadi penghidupan utama mereka dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Pelatihan untuk UMKM pengrajin ikan asap desa Wonosari Demak di hotel Amantis Demak Jawa Tengah dari LPS Peduli dan Universitas Indonesia - Umkm.hakameru.com (Foto: Nasihin) |
Para pengasap ikan di desa ini dapat mengolah bermacam jenis ikan seperti ikan tongkol, manyung, salem, pari, dan ikan lainnya. Selain dari nelayan lokal mereka juga memperoleh pasokan ikan dari Indonesia bagian timur melalui para pengepul di pulau Jawa. Agar kualitas ikan tetap terjaga, hasil tangkapan ikan disimpan dalam cold storage pelabuhan perikanan yang tersebar di wilayah Indramayu hingga Probolinggo.
UMKM pengrajin ikan asap Desa Wonosari Demak saat mengikuti pelatihan dari LPS Peduli dan Universitas Indonesia di hotel Amantis Demak - Umkm.hakameru.com (Foto: Budi) |
Pandemi COVID-19 berdampak besar bagi para pengasap ikan di Desa Wonosari Kabupaten Demak. Banyak pasar tradisional dan restoran yang tutup sehingga permintaan ikan asap menurun drastis.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan CSEL-SKSG Universitas Indonesia bekerja sama untuk membangkitkan kembali usaha pengasapan ikan di Desa Wonosari Demak. Melalui program LPS Peduli Bakti Bagi Negeri, para pengasap diberikan pelatihan kewirausahaan digital untuk mengadopsi kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bisnis mereka.
Pelatihan untuk lima puluh orang pengasap ikan dengan tema “Membangun Wirausaha Naik Tingkat di Era Digital” diadakan selama dua hari pada 20-21 Maret 2023 bertempat di Hotel Amantis Jl. Lingkar Demak Kec. Wonosalam, Kabupaten Demak. Hal ini bertujuan agar para pengasap ikan fokus dalam mengikuti kegiatan pelatihan.
Acara pelatihan tersebut dihadiri oleh Junior Renhard Bonando Simorangkir dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Peduli Bakti Bagi Negeri, Prof. Roy Darmawan selaku Ketua Center for Strategic Entrepreneurial Leadership CSGS - Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia, Dr. Rambat Lupiyoadi selaku Ketua Panitia dan Master Trainer dari Universitas Indonesia, serta Sunarto, SE,MM selaku Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Dagkopukm Kabupaten Demak. Acara ini juga dihadiri oleh narasumber seperti Ahmad Khoirunnasihin, MM, Yose Sano, MM, dan Budi Santoso.
Yose Sano memberi materi untuk UMKM Ikan Asap Demak di hotel Amantis Demak yang diselenggarakan oleh LPS Peduli dan Universitas Indonesia - Umkm.hakameru.com (Foto: Budi) |
Selama dua hari peserta pelatihan diberikan beragam materi untuk membangun mindset dan karakter wirausaha serta mempelajari budaya dan etika kewirausahaan di era digital. Selain itu pentingnya adopsi teknologi digital bagi UMKM juga menjadi salah satu topik yang dibahas.
Tim dari Bank Jateng Syariah dan aplikasi POS Struk Aja turut hadir memberikan sosialisasi tentang perbankan dan kasir digital yang dapat menjadi penunjang usaha UMKM.
Diharapkan para UMKM pelaku pengasapan ikan dapat menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan ini serta mampu beradaptasi dengan dunia digital dengan menggunakan digital marketing agar omzet usaha naik dan usaha dapat lebih berkembang di masa depan. Program pelatihan ini juga diharapkan dapat membantu Desa Wonosari Demak mempertahankan posisinya sebagai sentra penghasil ikan asap terbesar di Jawa Tengah.
Naskah: Rambat Lupiyoadi, Editor: Budi Santoso